Minggu, 02 Februari 2014

Marginalia: Cinta Bertemu karena Coretan di Samping Buku



Judul: Marginalia
Penulis: Dyah Rinni
Penerbit: Qanita, Mizan
Tahun Terbit: Cetakan I, Februari 2013
Jumlah Halaman: 304 
ISBN: 978-602-9225-82-2

Wow! Ide novel ini unik banget. Marginalia adalah coretan di samping buku. Kadang kala, datangnya jodoh itu sangat tidak disangka-sangka. Misalnya saja pertemuan saya dengan calon suami. Bukan teman masa kecil, bukan teman sekolah, bukan teman kantor juga. Terus, ketemu di mana dong? Di mana-mana bisa, kok ketemu jodoh kalau memang sudah ditakdirkan bertemu, hehe… Begitu juga dengan Drupadi dan Aruna. Membaca dua nama itu, saya pikir ini kisah yang agak nyastra, ternyata ini sejenis chicklit.


Cerita dibangun dengan menggunakan Pov 1, di mana Drupadi dan Aruna bergantian menceritakan kehidupan mereka. Drupadi, seorang wedding organizer yang sedang pusing mencari tempat pernikahan untuk Inez, sepupunya. Sepertinya Inez hanya ingin mempermainkannya. Sampai kemudian Drupadi masuk ke dalam kafe buku “Marginalia” secara tak sengaja. Semula Drupadi tak terpikir hendak memakai kafe itu sebagai tempat pernikahan Inez, tapi sepupunya malah menyuruhnya untuk memakai tempat itu. Akibat salah paham di awal pertemuan, Sonya, istri pemilik kafe Marginalia, tak mengizinkan kafenya dipakai oleh Drupadi, kecuali Drupadi mau menuliskan marginalia di salah satu buku yang dipilihnya.

Drupadi acak saja memilih buku  yang akan ditulisinya itu, dan dia memilih buku puisi Rumi yang pernah dipinjam oleh Padma, kekasih Aruna yang meninggal karena kecelakaan. Di dalam buku itu, ada marginalia dari Padma. Lucunya, Drupadi malah menulis di bawah marginalia Padma, kalimat-kalimat sindiran yang membuat Aruna murka.

Isaac Newton pun mencoreti bukunya
Lalu, siapakah Aruna? Aruna adalah vokalis sebuah band yang sedang beranjak naik, Lescar Band. Dia cinta mati kepada Padma, sebuah sifat yang di luar mainstream para pemain band di dunia nyata. Yah, kita tahu sendiri kan kebanyakan pemain band itu playboy. Saking cintanya sama Padma, Aruna sampai rutin  melihat marginalia goresan tangan Padma di dalam buku puisi Rumi. Dia marah besar membaca marginalia Drupadi yang mengejek marginalia Padma. Dia bertekad untuk bertemu dengan orang itu (Drupadi) dan membuat perhitungan. Eh, ternyata dia malah jatuh cinta sama Drupadi.

Tak perlu waktu lama bagi saya untuk menikmati olahan kata Dyah Rinni. Selain diksi yang ringan, Dyah juga mampu mengajak saya masuk ke dalam cerita. Menikmati proses pertemuan antara Drupadi dan Aruna, serta cara mereka meraih cinta. Drupadi sudah punya pacar, Adnan, tapi lelaki itu belum juga melamarnya setelah berpacaran dua tahun. Jadi, bagaimana kisah cinta antara Drupadi dan Aruna berpaut? 

Seperti biasa, faktor kebetulan sering digunakan oleh banyak penulis untuk menampilkan kejutan di dalam ceritanya. Marginalia juga memanfaatkan momen kebetulan itu. Salah satunya adalah saat Aruna bertemu dengan Inez, ternyata Inez--yang juga sepupu Drupadi--adalah mantan pacarnya! Dari sini, konflik pun jadi mudah ditebak, tapi cerita ini tetap asyik dinikmati kok. Novel yang ringan ini bisa saya baca beberapa  jam saja (gak sampai seharian, deh).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar