Love Puzzle by Eva Sri Rahayu |
Judul: Love Puzzle
Penulis: Eva Sri Rahayu
Penerbit: Teen Noura
Tahun Terbit: November,
2013
Jumlah Halaman: 286
ISBN: 978-602-1606-04-9
Ukuran Buku: 13x19 cm
“Misteri dan intrik percintaan yang
dibungkus dalam gaya penulisan yang lugas dan gampang dinikmati. Karya Eva
selalu menjadi favoritku sejak novel pertamanya.” Agung Kurniawan, co-host 1001 Fakta, actor, penyanyi.
Kenapa Membeli Novel Ini?
Sudah
lama saya mengenal nama Eva Sri Rahayu,
sejak novelnya yang berjudul Dunia Trisa.
Tapi, saya belum pernah membaca novel itu lho. Jadi, saya baru kenal Eva
sebagai penulis setelah melihat promo-promo bukunya. Akhirnya, kesampaian juga
menikmati novel Eva yang berjudul Love Puzzle ini. Alasan pertama, untuk mengikuti lomba reviewnya. Alasan kedua, seperti ada energi yang
menarik saya untuk membeli novel ini. Jujur saja, saya orangnya penuh pertimbangan dalam membeli buku, apalagi kalau belum pernah membaca karya penulis itu. Saya tidak tahu energi
apa yang membuat saya yakin untuk membeli novel ini. Anggap saja saya sedang
berspekulasi. Alasan ketiga, saya
penasaran dengan Eva Sri Rahayu, kenapa namanya mirip dengan Eva Sri Rezeki, penulis novel Cine Us? Tadinya saya mau ikut lomba
review novel Cine Us, tapi terlambat saking banyaknya lomba. Ternyata, mereka
berdua saudara kembar! Surprised!
Jelas saja makin bikin penasaran untuk baca novel ini.
Sinopsis
Seorang
cewek SMA bernama Rasi, punya hobi fotografi yang membuat dia selalu sigap
mengabadikan peristiwa-peristiwa di sekitarnya. Ketika sedang memotret dari
atas atap Bandung Indah Mall, seorang cowok menepuk pundaknya. Mereka
berkenalan. Nama cowok itu, Raja. Hari berikutnya, Rasi kembali bertemu dengan
Raja di klub basket profesional, tapi cowok itu tidak mengenalnya. Rasi jadi
penasaran. Kemudian, Rasi berkenalan dengan seorang cewek bernama Ayara, yang
tersesat, dan Rasi mengantarnya sampai ke halte bus. Ternyata Ayara ada
hubungannya dengan Raja. Sejak itu, Rasi terseret ke dalam kepingan-kepingan
misteri yang menyelimuti Raja, Ayara, dan cowok misterius di atas atap BIM. Misteri
apakah yang menyelubungi Raja? Buat gambaran isi cerita, tonton deh book trailer Love Puzzle di bawah ini.
Ulasan
Beberapa
waktu lalu, saya membaca postingan seorang editor fiksi mengenai bagaimana cara
menulis novel yang memikat sampai halaman terakhir. Caranya adalah: ciptakan
rahasia di dalam rahasia. Jujur saja, belakangan ini saya sering tidak
menyelesaikan novel-novel yang sedang saya baca karena sudah keburu disergap
rasa bosan sebelum mencapai konflik. Tidak banyak penulis yang sanggup menulis
bab-bab pertama dengan bagus dan memancing rasa penasaran. Salah satu novel
memikat yang pernah saya baca dan terus menarik saya untuk terus membacanya
sampai halaman terakhir adalah novel The
Da Vinci Code, karya Dan Brown. Di
setiap akhir babnya selalu disajikan rahasia sehingga pembaca terpancing untuk
melanjutkan membaca bab selanjutnya. Itulah yang saya temukan pada novel Love
Puzzle ini. Eva Sri Rahayu berhasil menarik saya untuk terus membaca novelnya
bahkan sejak prolog!
Prolog
dibuka dengan adegan Rasi kecil yang menceritakan pengalamannya melihat hantu.
Dia tahu itu dari cerita ibunya. Membaca prolognya, saya pikir ini novel horor.
Terus terang, saya tidak suka novel horor, tapi harus selesai membaca novel ini
karena harus membuat reviewnya. Untunglah deskripsi Eva tak membuat saya
berhenti membaca, bahkan makin penasaran. Memasuki Bab 1 yang diberi judul Puzzle
1, rasa penasaran itu semakin menguat, terutama terhadap sosok Raja
yang misterius. Saya mulai menebak-nebak
misteri yang mengelilingi kisah Rasi dan Raja ini, sampai di halaman 60,
tebakan saya agaknya berhasil. Ternyata... begitu saya teruskan membaca, saya
kembali dibuat bingung oleh Eva. Eva begitu cerdas dengan tidak membiarkan
pembaca mengetahui lebih cepat rahasia Raja.
Ilustrasi di halaman pertama yang cantik |
Novel
ini sampai ke tangan saya pada sore hari. Saya baca sebentar-sebentar sambil
menemani anak-anak bermain. Jam 9 malam, saya teruskan membaca, dan rupanya
saya tidak bisa berhenti membaca sampai tengah malam, hingga kisahnya berakhir.
Setelah selesai, saya hanya bisa berkata, “Wow.. keren… Gak nyesel deh beli
novel ini.” Ini bukan pujian semata karena sedang ikut lomba reviewnya lho, ini
pujian yang sungguh-sungguh karena memang itulah yang saya rasakan. Bahkan saya
jadi ingin membaca karya Eva Sri Rahayu lainnya.
Kelebihannya,
ada pada:
Gaya bercerita
yang asyik, khas remaja, sesuai untuk pembaca remaja yang disasar oleh novel
ini. Gaya bercerita itu membuat saya tidak perlu berkerut-kerut bingung
mencerna maknanya. Menggunakan Pov 3, sehingga karakter setiap tokohnya terasa
lebih kuat. Rasi yang bersahabat, baik, tapi juga “bodoh” berdasarkan penuturan
Raja ketika mengajari Rasi berlatih basket. Raja yang keras, pemberontak, cuek,
tetapi rela berkorban untuk kebahagiaan keluarga dan orang-orang yang
dicintainya. Sedangkan Ayara memiliki karakter, rapuh, lemah, tidak percaya
diri, dan cengeng.
Misteri-misteri
yang disajikan membuat saya tidak mau berhenti membacanya. Seperti anak-anak
yang sedang bermain puzzle, penasaran ingin menyatukan kepingan-kepingannya. Tidak
mudah untuk membuat cerita yang demikian. Pantas saja jika novel ini butuh
waktu empat tahun untuk bisa sampai ke tangan pembaca. Proses memang tidak pernah
bohong. Karya yang diciptakan dengan sungguh-sungguh, akan terasa kualitasnya.
Novel
ini bisa membuat saya ikut larut ke dalam ceritanya. Berdebar-debar ketika
mulai tumbuh cinta di antara Rasi dan Raja. Penasaran dengan kepingan puzzle
yang tersebar di mana-mana. Gemas dengan sikap Ayara, dan sebagainya.
Pesan
yang disampaikan sangat banyak, diantaranya: 1. Mau berkorban untuk kebahagiaan
orang lain sebagaimana yang ditunjukkan oleh Iskandar, Raja, dan Rasi. 2. Agar orang tua tidak membanding-bandingkan
anak-anaknya. Tanpa sadar, perbandingan
dari orang tua memunculkan rasa ingin lebih unggul, walaupun mereka saling
mencintai. Ada rasa sakit sekaligus bangga setiap kali salah satunya dipuji dan
dijatuhkan (halaman 142). 3. Dapat menerima kenyataan sepahit apa pun, dan
tidak hidup dalam kepalsuan. “Sudah
waktunya menghentikan semua penderitaan ini. Jujur, betapa pun menyakitkannya
kenyataan, itu jauh lebih baik, bukan?” (halaman 257).
Setting
Bandung semakin kuat dengan adanya adegan Rasi dan Raja yang berwisata ke Trans
Studio dan mencoba beberapa wahana yang ada di sana. Membuat saya teringat
kembali impian mengunjungi Trans Studio Bandung yang belum terlaksana sampai
sekarang, hiks….
Ada adegan Rasi dan Raja jalan-jalan ke Trans Studio Bandung |
Secara
penampilan fisik, novel ini juga mendukung untuk dibaca. Kover yang selaras
dengan isi cerita, jenis font huruf yang bersahabat dengan mata, dan tidak ada
kesalahan ketik (kecuali kalau Anda menemukannya. Mata saya tidak menemukan typo).
Namun,
selain kelebihan tentu juga ada kekurangan, walaupun tidak banyak. Kekurangan
novel ini, menurut saya:
Tak
terhitung penulis yang memanfaatkan momen kebetulan untuk mempertemukan
tokoh-tokoh mereka. Novel ini juga tidak dapat menghindari momen kebetulan itu,
salah satunya adalah pertemuan Rasi dengan Ayara, yang ternyata pacar Raja. Rasi
dan Ayara berbeda sekolah, tapi kebetulan bertemu ketika Ayara sedang
celingak-celinguk mencari jalan. Kemudian mereka bersahabat, eh ternyata Ayara
itu pacar Raja, sedangkan Rasi sudah mulai jatuh cinta kepada Raja. Konflik
seperti ini beberapa kali saya temukan dalam novel sejenis. Bisa saja dibuat
begini: ketika Rasi sedang menyelidiki Raja, dia menemukan satu nama yang dekat
dengan Raja yaitu Ayara. Rasi pun mendekati Ayara untuk mencari tahu perihal
Raja. Nah, kalau yang ini lebih banyak digunakan oleh… Detektif Conan!
Hehehe…..
Diceritakan
bahwa Ibunda Raja lebih sering memuji-muji dan menyayangi Iskandar, kakak Raja.
Itulah yang menjadi penyebab pemberontakan Raja. Akan tetapi, ada kalimat
begini, “Sejak kelas satu, Alexander
(Raja) selalu mendapat rangking satu, sedangkan Iskandar rangking tiga. Selama
itu juga kuping Iskandar selalu panas mendengar pujian ibunya untuk Alexander
setiap pembagian raport.” (halaman 124).
Saya mengalami gagal paham pada kalimat di atas. Bukankah Iskandar yang lebih
sering dipuji oleh ibunya, sehingga Raja memberontak demi mencari perhatian
ibunya? Mungkin Eva bisa menjelaskan kepada saya?
Berapa
bintang yang saya berikan untuk novel ini di Goodreads? Saya berani memberikan
4 bintang dari 5 bintang, karena 5 bintang itu khusus penulis-penulis
legendaries. Congrats, Eva! Novelmu
membuat saya ketagihan!
Mbak Ela resensinya tambah mantep.. :)
BalasHapusSukses yaa..
Aamiin.. semoga aja doa Mba Linda terkabul :D
HapusKomplit sangat mbak, saya sampai sekarang gak ngerti loh cara upload video di blog hihihi
BalasHapusGampang Mba, cari judul videonya aja di blognya.
HapusMbak... reviewnya bagus lo!
BalasHapusKalau menurutku sih mbak, soal rasa cinta yang berat sebelah antara alex dan iskandar itu disebabkan karena usaha iskandar agar tak kehilangan cinta dari orang tuanya (karena kalah pintar dari alex), iskandar menjadi anak yang penurut, sementara alex jadi anak yang semau gue. Ingat kan adegan Iskandar diperkenalkan pada Aya? Saat itu kan Ibunya Iskandar sudah sebel karena alex "menghilang" dan selama ini iskandar yang rajin menutupi sikap seenaknya si alex.
Alhamdulillah...
HapusOoh gitu ya, bener juga ya.... sip.
Terima kasih reviewnya, Mbak ^_^
BalasHapusIya, jadi waktu kecil Alex itu lebih berprestasi. Iskandar berusaha mati-matian mengunggulinya saat besar.
Suka dengan reviewnya. Ciamik ^^b
BalasHapus