Rabu, 18 Maret 2015

Heart to Heart


Judul: Heart to Heart, Kurasakan Hadirmu dari Detak Jantungnya
Penulis: Lurlene McDaniel
Penerbit: Laluna and Friends
Tahun Terbit: 2014
Jumlah Halaman: 262
ISBN:  978-029-71765

“Aku tahu dia cewek mengagumkan. Aku tahu kalian berdua menyayanginya. Aku tahu kalian berdua  di sini karena aku mengingatkan kalian padanya. Tapi ingatlah… aku Arabeth Thompson. Akan selalu menjadi Arabeth. Akan selalu ingin menjadi Arabeth.” (halaman 234)


Untuk Elowyn:
Aku turut berduka cita karena kau meninggal pada usia sangat muda, oleh sebuah tindakan bodoh hanya karena bertengkar dengan pacarmu. Tapi, apa yang kauputuskan jauh sebelum kecelakaan itu merenggut nyawamu adalah hal yang sangat mulia. Keputusanmu telah menyelamatkan gadis muda lainnya, dan memberikannya kesempatan hidup lebih lama darimu. Untuk seorang anak perempuan tunggal dari keluarga berada, yang sering diajak berlibur ke tempat-tempat indah, dan selalu dipenuhi keinginannya, bahkan ayahmu membelikan sebuah mobil di usiamu yang baru 17 tahun, kau adalah pribadi yang langka. Kau mencentang kotak donor organ pada SIM (Surat Izin Mengemudi)-mu, yang mana setelah kau meninggal, itu berarti kau rela organ tubuhmu didonorkan kepada orang lain yang membutuhkan.  Tidak banyak remaja yang berjiwa sosial sepertimu.

Untuk Kassey:
Kehilangan seorang sahabat dekat yang sangat kaucintai, memang pukulan yang berat. Pada saat aku seusiamu, kehadiran seorang sahabat tak jauh berbeda dengan kehadiran seorang pacar. Sulit untuk memilih antara sahabat dan pacar. Kau pun begitu cemburu kepada Elowyn setelah sahabatmu berpacaran dengan Wyatt. Bukan karena kau tak memiliki pacar, tetapi karena perhatian Elowyn terbagi antara dirimu dan Wyatt. Kau begitu syok dan bersedih ketika nyawa Elowyn tak bisa diselamatkan, dan menjadi sangat marah saat mengetahui bahwa Wyattlah penyebabnya. Padahal, kau juga memiliki masalah pribadi antara kau dan ayah yang sudah meninggalkanmu sejak kecil. Walaupun kau juga sempat terpengaruh dengan kemiripan Arabeth dan Elowyn, menurutku, kau adalah satu-satunya orang yang paling tenang dalam menghadapi hal itu.

Untuk Arabeth:
Tadinya, hidupmu tidak beruntung karena kau mengalami masalah pada jantungmu. Kau bersabar menunggu seseorang yang bersedia mendonorkan jantungnya kepadamu. Hingga seseorang itu datang, seseorang yang berbaik hati memberikan jantungnya kepadamu. Kau tak pernah mengenalnya, karena orang itu telah mati. Tetapi, jantungnya bersemayam dengan manis di dalam tubuhmu, menggantikan jantung lamamu yang rusak. Kau bingung, mengapa setelah transplantasi jantung itu, kau melakukan aktivitas yang bukan kebiasaanmu? 

Ide novel ini sangat unik, yaitu tentang ingatan seluler yang terjadi pada resipien transplantasi jantung. Elowyn, gadis remaja yang meninggal karena kecelakaan (tragisnya, dia mengendarai mobil yang baru dibelikan ayahnya sebagai hadiah ulang tahun), ternyata mencentang kotak donor organ pada data SIM-nya. Itu berarti, Elowyn menyetujui akan mendonorkan organnya apabila dia meninggal. Dokter pun mengambil jantung Elowyn yang ternyata cocok ditransplantasikan ke jantung Arabeth, gadis yang lebih muda daripada Elowyn.

Arabeth, gadis penderita kelainan jantung itu akhirnya bisa hidup lebih baik, tetapi di sisi lain, dia merasakan keanehan-keanehan. Tiba-tiba saja dia melakukan hal-hal (kebiasaan) yang bukan dirinya. Kassey, sahabat Elowyn, menemukan bahwa kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh Arabeth itu adalah kebiasaan-kebiasaan yang melekat pada Elowyn semasa hidupnya. Lalu, Wyatt menemukan misteri tersebut.

“Terkadang ada suatu fenomena yang dilaporkan oleh para pasien, bahwa mereka memiliki ingatan atau kebiasaan yang merupakan milik donor mereka. Sebagian besar dimiliki oleh resipien transplantasi jantung.” (halaman 231).

Sikap dan kebiasaan Arabeth yang tiba-tiba menjadi mirip Elowyn itu membuat orang-orang dekat Elowyn seolah de javu.  Tentu saja tak ada seorang pun yang mau disamakan dengan orang lain, sekalipun orang lain itu sudah mendonorkan jantungnya. Begitu pula dengan Arabeth.

Novel yang diceritakan dari sudut pandang semua tokohnya secara bergantian ini sangat menghangatkan hati, karena kental dengan rasa kekeluargaan, pengorbanan, dan cinta. Pengetahuan tentang ingatan seluler dan transplantasi jantung cukup membuka wawasan kita. Lalu, apa lagi? Ah, sudahlah. Baca saja novel ini.  Sampai berhari-hari setelah dibaca pun, saya masih belum bisa melupakan jalan ceritanya. 





2 komentar:

  1. penasaran ama cerita di bukunya, aku belum pernah melihat sebelumnya :)

    BalasHapus
  2. kayanya seru ya ceritanya ,, saya kira yang film itu .. hahaha yang si pandu ituloh .. itu heart two heart yaa ? :D

    BalasHapus