Minggu, 25 Januari 2015

Query Pita


Judul: Query Pita
Penulis: Primadonna Angela
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Teenlit
Tahun Terbit: Cetakan Kedua, Januari 2012
Jumlah Halaman: 208
ISBN: 978-979-22-7853-8

Diceritakan dari sudut pandang kedua tokoh utamanya secara bergantian, Query Pita berkisah tentang dua remaja yang memiliki kehidupan bertolak belakang. Querido, anak orang kaya yang merasa terlalu dikekang oleh orangtuanya, sehingga memutuskan untuk minggat dan berupaya menghidupi dirinya sendiri. Sedangkan Pita, anak orang tak mampu yang selalu berburuk sangka kepada anak orang kaya, dengan mengira bahwa semua anak orang kaya itu pasti manja dan bergantung kepada orangtua. Pita bisa sekolah dari hasil beasiswa dan bekerja sampingan dengan menjadi penyanyi band. Query juga ngeband, tapi hanya sebagai hobi. Di sebuah pesta pernikahan, di mana Pita sedang bernyanyi bersama bandnya, Query dan Pita bertemu, lalu bertemu lagi, dan akhirnya bersama-sama, karena Query menemani Pita pulang ke Yogya untuk menengok bapaknya yang sakit.


Karakter Query sebagai anak orang kaya, menurut saya sangat bertolak belakang. Di satu sisi, dia minggat dari rumah karena kesal kepada orangtuanya yang dianggapnya terlalu mengekang. Dia tak memedulikan perasaan orangtuanya. Di sisi lain, sikapnya kepada Pita terlalu baik. Padahal, Pita selalu berburuk sangka kepadanya plus marah-marah, tapi Query masih berusaha menyenangkan hati Pita. Saya berharap ada saat di mana Query mengabaikan Pita dengan balik marah-marah, tapi Query hanya cemberut sedikit dan di dalam hatinya masih berusaha menyenangkan hati Pita. Hm, beruntung sekali ya si Pita ini, ditaksir anak orang kaya plus dibaikin pula.

Menurut penulisnya, cerita ini didasarkan kisah nyata, walau hanya 10-20%, tapi ceritanya sedikit mirip FTV (Film Televisi) atau memang FTV itu yang mengadaptasi novel ini. Pertemuan antara anak orang kaya dan anak orang miskin, lalu sedikit-sedikit berantem, lalu jatuh cinta, itu adegan yang mainstream sekali di banyak FTV. Terlepas dari kisahnya yang agak FTV, pesan-pesan yang disampaikan penulis sangat sesuai untuk para remaja. Query yang anak orang kaya, bertekad ingin mandiri dan mencari uang sendiri. Ini adalah sikap hidup yang patut dicontoh oleh anak-anak zaman sekarang. Begitu juga dengan Pita, yang tak mau dikalahkan oleh kondisi ekonomi orangtuanya. Pita bisa terus sekolah dari hasil beasiswa, selain itu, dia juga mencari pekerjaan sampingan.

Sampul depan yang menggambarkan gitar dan biola, tak terlalu mendominasi isi cerita, selain penyebutan bahwa keduanya suka bermain musik dan ngeband, karena penulis lebih mendominasi ceritanya dengan pertarungan batin Query dan Pita terhadap kehidupan masing-masing. Membaca novel ini, kita seperti sedang mendengar Query dan Pita bercerita secara monolog mengenai siapa mereka dan masalah apa yang sedang menghinggapi keduanya. Awal-awal agak terasa membosankan, karena seperti mendengarkan dua orang yang sedang mengeluh. Lama-lama, setelah memasuki konflik antara Query dan Pita, baru deh terasa seru, terutama karena gemas terhadap Pita yang suka marah-marah.

Ini memang cerita untuk remaja, dan cocok sekali dibaca oleh para remaja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar