Senin, 04 Maret 2013

Heart of The Matter



Tuntas sudah membaca novel romans yang saya dapatkan dari hadiah kuis ini. Semula saya enggan membacanya, karena agak malas membaca novel terjemahan. Ternyata novel ini enak dibaca, dengan bahasa yang mengalir dan lembut khas penulis wanita. Idenya tentang perselingkuhan, tema yang biasa, tapi sanggup membuat saya ikut sedih, gemas, marah, dan terbayang-bayang selalu.


Novel bertema perselingkuhan yang juga pernah sukses menguras emosi saya adalah Putri Sinye, yang saya baca sejak duduk di bangku SMA. Mulanya saya menonton dramanya di Indosiar (kalau tidak salah-sudah lupa). Lalu, saya membaca novelnya, yang juga menimbulkan kegemasan yang sama, terhadap dua tokoh utamanya. Rupanya, Heart of The Matters dan Putri Sinye ini agak memiliki kemiripan pada tokoh-tokohnya.

HTM berkisah tentang rumah tangga bahagia seorang ibu rumah tangga, Tessa dan suaminya yang seorang dokter bedah, Russo. Dr. Russo adalah tipikal seorang suami yang baik dan setia, sampai-sampai tak ada sedikit pun lintasan pikiran di kepala Tessa, bahwa suaminya akan berselingkuh. Justru Tessa itu yang pernah berselingkuh dari mantan pacarnya. Dia memutuskan pertunangannya dengan si mantan pacar, untuk kemudian menikah dengan Russo. Selain baik dan setia, tentu saja si dokter bedah ini juga tampan dan menarik. Mereka sudah dikaruniai sepasang anak, berusia 4 dan 2 tahun.

Di tempat lain, ada Valerie, seorang single parent, yang putra semata wayangnya, Charlie, terkena kecelakaan kebakaran. Charlie dirawat oleh Dr. Russo.  Perawatan berbulan-bulan itu menimbulkan kedekatan antara Valerie dan Dr. Russo. Tidak dijelaskan mengapa kemudian Russo jatuh cinta kepada Valerie, apakah karena kecantikannya atau karena kasihan. Di akhir kisah, kita baru bisa mengetahuinya. Dr. Russo, yang tidak pernah berselingkuh itu, meskipun banyak peluang di sekitarnya, mengingat dia digandrungi perawat-perawat dan pasien-pasien wanita, akhirnya terjerumus ke dalam hubungan terlarang bersama Valerie.

Tessa tak percaya ketika seorang temannya memberitahukan perihal perselingkuhan suaminya, tetapi instingnya sebagai istri membenarkan. Ya, suaminya memang berselingkuh, karena ada banyak perubahan sikap yang ditangkapnya. Tapi, ia tak mau mempercayainya. Ia takut kehilangan suaminya yang sangat dicintainya, sehingga berusaha menampik berita perselingkuhan itu. Pada akhirnya, ia harus berdamai dengan kenyataan bahwa ia harus berbagi hati suaminya dengan wanita lain.

Duuuh… gemeeees banget membaca novel ini. Kita dibikin bingung untuk memihak. Dr. Russo benar-benar dicitrakan sebagai lelaki dan suami yang baik. Dia ikut membantu istrinya mengurus anak-anak, dia juga bersikap kebapakan terhadap Charlie. Charlie adalah anak di luar nikah Valerie dan pacarnya yang menghilang setelah tahu dia hamil. Tokoh Valerie pun dibuat sangat baik, bukan seorang wanita genit dan jalang. Penderitaan hidup Valerie, dikisahkan sedemikian rupa untuk membuat pembaca memihak kepadanya. Tapiiii… bagaimanapun, saya tetap berpihak kepada Tessa, titik :D

Sebenarnya,apa yang membuat Dr. Russo berselingkuh dari Tessa? Padahal, dia digambarkan sebagai lelaki yang baik dan setia (sebelum berselingkuh). Bukan lelaki playboy. Gemas, ketika Dr. Russo menyatakan cintanya kepada Valerie, dan perasaannya kepada Tessa hanyalah sayang. Valerie  dikisahkan sebagai wanita tertindas yang “patut ditolong,” sehingga kita digiring untuk memberikan pembenaran perselingkuhan Dr. Russo. Baca buku ini saja yaaa....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar