Judul:
Menanti Cinta
Penulis:
Adam Aksara
Penerbit:
Mozaik Indie Publishers
Tahun
Terbit: Cetakan Pertama, Februari 2014
Jumlah
halaman: viii+221 halaman
Ukuran
buku: 13 x 19 cm
ISBN:
978-602-14972-3-4
Alex,
seorang dosen Kimia di sebuah Universitas, terkena polio sejak kecil sehingga
kedua kakinya lumpuh dan hanya bisa beraktivitas di atas kursi roda. Claire,
seorang mahasiswi keperawatan, salah satu murid Alex yang terlahir dari rahim seorang
pelacur dan bahkan dijual oleh ibunya kepada bosnya, Markus. Mereka adalah dua
orang yang tak sempurna untuk sebuah cinta yang sempurna.
Adam
Aksara, nama ini baru pertama kalinya saya dengar di jagad kepenulisan. Tak ada
biodata penulis di bagian belakang buku, membuat saya semakin penasaran
terhadap sosoknya. Ini buku pertamanya yang saya baca. Diterbitkan oleh Mozaik
Indie Publishers, sebuah penerbit indie, membuat saya tidak banyak
berekspektasi terhadap novel ini. Sebab, sebagaimana lazimnya terdengar,
menerbitkan buku indie itu berarti tanpa melalui seleksi editor dan penerbit.
Semua naskah dapat diterbitkan. Bisa jadi naskah tersebut bagus, tapi yang
namanya tidak memakai proses seleksi, naskah buruk pun bisa terbit.
Apakah
naskah ini buruk? Secara cerita, novel ini cukup lumayan. Tidak ada typo atau
salah ketik. Struktur kalimatnya pun rapi. Penulis terlihat sudah cukup sering
menulis. Penuturan dengan Pov 1 tidak membuat saya bosan, karena penulis
menceritakan dengan lugas, lancar, tidak berbelit-belit, dan kalimat yang
tertata dengan baik.
Alex
jatuh cinta kepada Claire setelah melihat gadis itu terlihat sendirian dan
kesepian. Diam-diam, Alex membantu Claire melalui berbagai cara. Membuka
perpustakaan hingga malam agar Claire bisa berteduh di dalamnya, membeli
restoran Burger milik Markus, memenjarakan Markus yang sudah mencoba memperkosa
Claire, memberikan beasiswa agar Claire bisa tetap kuliah, bahkan sampai
memberikan pekerjaan kepada Claire di rumahnya, agar gadis itu bisa terlepas
dari kejahatan ibu dan ayah tirinya. Claire pun jatuh cinta kepada Alex dan
mereka berencana menikah. Sayangnya,
tiba-tiba datang Jean, dokter yang membantu kelahiran Claire. Jean mengajak
Claire untuk menjadi perawat sukarela sehingga Claire harus menunda
pernikahannya dengan Alex hingga lima tahun. Lima tahun kemudian, apakah Alex
dan Claire benar-benar bertemu di pelaminan?
Saya
bisa menikmati membaca novel ini dalam waktu satu hari (diselingi aktivitas
lain, tentunya), yang menandakan bahwa novel ini tidak membosankan. Kisah
Claire cukup menggugah, di mana kemalangan-kemalangan hidupnya teratasi setelah
dicintai oleh Alex. Alex pun mencintai tanpa pamrih, karena dia takut
mengutarakan isi hatinya kepada Claire. Dia takut ditolak oleh Claire, sampai
Claire sendiri yang mendesaknya hingga berani menyatakan cinta.
Sayangnya,
saya tidak mendapatkan gambaran yang jelas mengenai latar tempat kejadian
cerita ini. Di negara mana? Di kota mana? Walaupun sebenarnya tak sedikit novel
yang tidak menyebutkan dengan jelas settingnya, tapi kekurangan ini membuat
saya sedikit terganggu. Kualitas pencetakan sudah bagus, hanya saja pada
halaman 3-10, kertasnya terlepas dari buku. Saya sudah mendapatkan penjelasan
dari penerbitnya, bahwa itu diakibatkan oleh penyettingan yang salah pada
percetakan dan untuk cetakan selanjutnya, sudah diperbaiki. Jadi, jangan
khawatir bagi Anda yang tertarik untuk membelinya.
“Cinta
tak pernah membebani. Ia meringankan orang yang memilikinya dan dicintainya.” (halaman 207)
saya juga berpikir demikian mbak,http://sutonosuto.blogspot.com/2014_03_01_archive.html
BalasHapusaku pernah baca nama dia di GRI setelah ada anak BBI yang ngomong, ternyata pernah nulis novel setebal 700 an halaman. glek banget, hehe. :D untuk novel ini bahasanya lugas, cuma emang seperti kata mba Leyla, settingnya kurang detail. apa ini kisah nyata ya? :-?
BalasHapusAku kelewat mendapatkan buku ini secara gratis :D
BalasHapus