Kamis, 11 Juni 2015

Dear Bodyguard



Judul : Dear, Bodyguard
Penulis: Riawani Elyta
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, November 2013
Jumlah Halaman: vi + 346
ISBN: 978-602-7888-91-3

Membaca judul novel ini, seketika saya teringat film Whitney Houston dan Kevin Costner yang fenomenal: The Bodyguard. Eh, bener nggak tuh judulnya? Udah lama nontonnya. Saya juga teringat film Jet Lee yang berjudul “From Beijing with Love.” Di film itu, Jet Lee juga berperan sebagai bodyguard ganteng dan gagah yang jatuh cinta dan dicintai oleh kliennya, tapi mereka tetap nggak jadian di akhir kisah karena si klien sudah bertunangan dan tetap setiap dengan kekasihnya. 

Kamis, 04 Juni 2015

Mendidik Anak di Era Digital



Judul: Mendidik Anak di Era Digital
Penulis: Yee Jin Shin
Penerbit: Noura Books
Tahun Terbit: Cetakan I, September 2014
Jumlah Halaman: 272
ISBN: 978-602-1306-25-3

Sinopsis:
Anda mungkin menganggap perangkat digital adalah media  belajar yang tepat untuk anak-anak. Selain membuat anak menjadi lebih tenang dan tidak rewel, perangkat digital juga membantu anak menguasai bahasa Inggris lebih cepat dan belajar banyak hal lain lebih mudah. Namun, Anda akan beranggapan berbeda setelah membaca buku ini.

By The Time You Read This I'II be Dead



Judul: By the Time You Read This, I’ll be Dead
Penulis: Julie Anne Peters
Penerbit: Noura Books
Tahun Terbit: Cetakan I, April 2015
Jumlah Halaman: 320
ISBN: 978-602-0989-13-6

Bullying, kata itu belakangan ini sangat nge-hits di Indonesia. Dulu, bullying umum terjadi di kalangan anak sekolah. Bully yang mendapat legitimasi dari sekolah, misalnya saja penyelenggaraan MOS (Masa Orientasi Siswa) dan OSPEK (Orientasi Pengenalan Kampus). Dua kegiatan itu sudah terkenal sebagai ajang bully terhadap siswa baru. Para senior menerapkan aturan-aturan keras, ketat, dan tak masuk akal. Sebut saja, memakan makanan basi. Belum lagi, mulut para intelektualitas itu tiba-tiba dibanjiri ungkapan-ungkapan tak enak didengar, mengata-ngatai yuniornya hingga melemahkan mental. Tahun berikutnya, yunior yang telah menjadi senior itupun membalas dendam kepada yuniornya. Begitu terus, seperti rantai yang tak putus.