Judul: Salat Koq Masih Maksiat:
Evaluasi Kualitas Salat dan Cara Menyempurnakannya
Penulis: Ibnu Hasan
Penerbit: Kaysa Media
Tahun Terbit: Cetakan 1, 2013
Jumlah Halaman: viii + 220
halaman
ISBN: 978-979-1479-71-4
Anda pernah melihat seorang
muslim yang rajin salat tapi masih melakukan maksiat? Korupsi atau berzina,
misalnya? Lalu, dalam hati Anda bertanya, “rajin salat tapi kok masih maksiat
ya?” Apa yang salah dengan salatnya? Bukankah salat itu mencegah perbuatan
mungkar? Buku ini akan menjawab pertanyaan tersebut.
Salat adalah ibadah yang paling
utama, pembeda antara seorang muslim dengan kafir. Salat adalah ibadah yang
pertama kali dihisab pada hari perhitungan kelak. Bila salatnya bagus, ibadah
lainnya pun pasti bagus. “Agar tidak
berujung pada kesia-siaan, salat harus dijalankan dengan rukun ilmu, yakni
baca, pikir, dan amal. Dalam pengertian, pelajarilah syarat dan rukun salat
dengan membacanya, renungilah bacaan dan gerakannya dengan segala kesungguhan,
dan praktikkan salat dengan penuh keikhlasan, kekhusyukan, dan tumakninah.”
(halaman iv).
Penulis mengajak pembaca untuk
bermuhasabah atau mengevaluasi salatnya dulu, mengapa salat yang kita lakukan
belum memberikan kebaikan maksimal untuk kita. “Kita perlu melakukan evaluasi atas salat kita, sebelum kita dihisab
kelak. Jangan sampai kita merasa sudah salat, padahal sebenarnya kita belum
salat.” (halaman 6).
Jangan-jangan karena kita sudah salat sejak kecil, kita jadi melakukannya
sekadarnya yang penting kewajiban terpenuhi. “Banyak hal yang bisa dievaluasi dalam salat. Gerakan, lafaz, hukum,
dan sunah-sunah di dalam salat perlu dievaluasi karena mungkin ada yang belum
sempurna.” (halaman 10). Penulis
juga memberikan cara untuk mengevaluasi salat kita.
Kemudian, penulis menjabarkan
pentingnya salat, bahwa salat adalah tiang agama, jangan sampai tidak salat,
kenali dia dan salatlah dengan cinta, serta gunakan pakaian terbaik saat salat.
Penulis mengajak kita untuk melakukan ibadah salat dengan serius, niat karena
Allah, bersungguh-sungguh didasarkan atas cinta kepada Allah. Sesuatu yang
dilakukan dengan cinta, pasti akan dilakukan dengan sepenuh hati. Ibarat
seseorang yang akan bertemu dengan pujaan hatinya, tentu akan berpenampilan
sebaik mungkin. Memilih pakaian yang bagus, membersihkan tubuh, dan memakai
wewangian. Semestinya, kita juga berlaku seperti itu ketika hendak bertemu
dengan Allah Swt dalam salat.
Penulis juga menjabarkan
kendala-kendala dalam salat, diantaranya Salat tapi Tidak Khusyuk, Salat Tapi Terus
Maksiat, Salat yang Tidak Membawa Manfaat, dan Malas Salat. Ada contoh-contoh
cerita yang diangkat berdasarkan kisah nyata mengenai kendala-kendala di atas
yang dapat dijadikan inspirasi, seperti kisah Jeffrey Lang, seorang mualaf yang
ragu-ragu melaksanakan salat karena takut dipergoki orang dan diketahui
keislamannya hingga akhirnya dia sadar bahwa dia harus beribadah salat dengan
sungguh-sungguh agar hati tenang.
Masih banyak lagi penjabaran
penulis mengenai hal-hal yang harus diperhatikan ketika akan salat, salat untuk
kesehatan, salatnya para ulama, dan gambaran salat sahabat, ulama, dan
salafusshalih. Semua ditulis dengan bahasa popular yang tak membuat kening
berkerut, disertai contoh-contoh kasus yang diangkat dari kisah nyata sehingga
kita seperti mendengarkan penulis bercerita. Buku ini akan menyadarkan kita
betapa pentingnya mengevaluasi salat kita dan mulai melakukan ibadah salat
dengan sungguh-sungguh agar tujuan salat tercapai.
****
Dimuat di Wasathon.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar