Jumat, 11 April 2014

Salat Koq Masih Maksiat?!


Judul: Salat Koq Masih Maksiat: Evaluasi Kualitas Salat dan Cara Menyempurnakannya
Penulis: Ibnu Hasan
Penerbit: Kaysa Media
Tahun Terbit: Cetakan 1, 2013
Jumlah Halaman: viii + 220 halaman
ISBN: 978-979-1479-71-4

Anda pernah melihat seorang muslim yang rajin salat tapi masih melakukan maksiat? Korupsi atau berzina, misalnya? Lalu, dalam hati Anda bertanya, “rajin salat tapi kok masih maksiat ya?” Apa yang salah dengan salatnya? Bukankah salat itu mencegah perbuatan mungkar? Buku ini akan menjawab pertanyaan tersebut.


Salat adalah ibadah yang paling utama, pembeda antara seorang muslim dengan kafir. Salat adalah ibadah yang pertama kali dihisab pada hari perhitungan kelak. Bila salatnya bagus, ibadah lainnya pun pasti bagus. “Agar tidak berujung pada kesia-siaan, salat harus dijalankan dengan rukun ilmu, yakni baca, pikir, dan amal. Dalam pengertian, pelajarilah syarat dan rukun salat dengan membacanya, renungilah bacaan dan gerakannya dengan segala kesungguhan, dan praktikkan salat dengan penuh keikhlasan, kekhusyukan, dan tumakninah.” (halaman iv).

Penulis mengajak pembaca untuk bermuhasabah atau mengevaluasi salatnya dulu, mengapa salat yang kita lakukan belum memberikan kebaikan maksimal untuk kita. “Kita perlu melakukan evaluasi atas salat kita, sebelum kita dihisab kelak. Jangan sampai kita merasa sudah salat, padahal sebenarnya kita belum salat.” (halaman 6). Jangan-jangan karena kita sudah salat sejak kecil, kita jadi melakukannya sekadarnya yang penting kewajiban terpenuhi. “Banyak hal yang bisa dievaluasi dalam salat. Gerakan, lafaz, hukum, dan sunah-sunah di dalam salat perlu dievaluasi karena mungkin ada yang belum sempurna.” (halaman 10). Penulis juga memberikan cara untuk mengevaluasi salat kita.

Kemudian, penulis menjabarkan pentingnya salat, bahwa salat adalah tiang agama, jangan sampai tidak salat, kenali dia dan salatlah dengan cinta, serta gunakan pakaian terbaik saat salat. Penulis mengajak kita untuk melakukan ibadah salat dengan serius, niat karena Allah, bersungguh-sungguh didasarkan atas cinta kepada Allah. Sesuatu yang dilakukan dengan cinta, pasti akan dilakukan dengan sepenuh hati. Ibarat seseorang yang akan bertemu dengan pujaan hatinya, tentu akan berpenampilan sebaik mungkin. Memilih pakaian yang bagus, membersihkan tubuh, dan memakai wewangian. Semestinya, kita juga berlaku seperti itu ketika hendak bertemu dengan Allah Swt dalam salat.

Penulis juga menjabarkan kendala-kendala dalam salat, diantaranya Salat tapi Tidak Khusyuk, Salat Tapi Terus Maksiat, Salat yang Tidak Membawa Manfaat, dan Malas Salat. Ada contoh-contoh cerita yang diangkat berdasarkan kisah nyata mengenai kendala-kendala di atas yang dapat dijadikan inspirasi, seperti kisah Jeffrey Lang, seorang mualaf yang ragu-ragu melaksanakan salat karena takut dipergoki orang dan diketahui keislamannya hingga akhirnya dia sadar bahwa dia harus beribadah salat dengan sungguh-sungguh agar hati tenang.

Masih banyak lagi penjabaran penulis mengenai hal-hal yang harus diperhatikan ketika akan salat, salat untuk kesehatan, salatnya para ulama, dan gambaran salat sahabat, ulama, dan salafusshalih. Semua ditulis dengan bahasa popular yang tak membuat kening berkerut, disertai contoh-contoh kasus yang diangkat dari kisah nyata sehingga kita seperti mendengarkan penulis bercerita. Buku ini akan menyadarkan kita betapa pentingnya mengevaluasi salat kita dan mulai melakukan ibadah salat dengan sungguh-sungguh agar tujuan salat tercapai.

**** 
Dimuat di Wasathon.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar