Penulis: Sholihin Abu Izzudin
Penerbit: Pro U Media, Maret 2009
Halaman: 301
Harga: Rp 36.000
Setelah memiliki anak-anak, saya akui bahwa menjadi orang tua adalah tugas tersulit dari semua tugas yang ada di dunia ini. Tak peduli apakah anaknya banyak atau bahkan hanya satu, tetap saja mengasuh dan mendidik anak itu sungguh pekerjaan luar biasa. Dibutuhkan kesabaran yang tak terbatas bagi para orang tua, terutama ibu yang seharian penuh mengasuh anak-anaknya. Tak heran bila Rasulullah menyuruh kita berbakti kepada Ibu, tiga kali lebih banyak daripada Ayah. Tugas Ayah kebanyakan "hanya" memberi nafkah, sedangkan tugas Ibu bisa meliputi semuanya: mengandung, melahirkan, mengasuh, mendidik, bahkan beberapa Ibu "terpaksa" mencari nafkah karena keterbatasan ekonomi.
Ketika menjadi anak-anak, saya pernah berpikir mengapa ayah saya sangat galak dan ibu saya sangat cerewet? Kini saya mengerti, bahwa tingkah polah anak-anak sering membuat emosi orang tua meninggi. Anak-anak memang tak mengerti bahwa perilakunya membuat orang tuanya repot, tetapi orang tua pun sulit untuk terus bersabar. Maka, wajar bila anak-anak diwajibkan berbakti kepada orang tuanya, terutama ibunya, karena orang tua adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Sekalipun kita sering membuat mereka marah, mereka tetap mengasuh dan merawat kita sampai dewasa.
Buku ini akan membawa kita pada perenungan-perenungan mengapa kita harus berbakti kepada orang tua. Ada kisah-kisah yang dapat menyentuh hati setiap pembacanya. Bahkan, kedua mata saya berkaca-kaca ketika membacanya, karena teringat pada pengorbanan kedua orang tua, juga bakti yang belum saya purnakan. Nah, bagi kamu yang merasa hidupmu selalu sulit, coba pikirkan lagi apakah kamu pernah berbuat salah kepada orang tua, terutama Ibu? Barangkali kamu sudah berbuat kasar kepada Ibu atau menyakiti hati Ibu. Rupanya, perbuatan kita kepada orang tua bisa menjadi penentu rezeki lho!
Orang tua telah memberikan banyak hal kepada kita, tetapi apa balasan kita? Coba renungkan ini:
- Saat kau berumur 1 tahun, ibu menyuapi dan memandikanmu. Sebagai balasannya, kau menangis semalaman.
- Saat kau berumur 2 tahun, bunda mengajarimu berjalan. Kau balas dengan kabur saat bunda memanggilmu.
- Saat kau berumur 3 tahun, bunda masaakkan semua masakan kesukaanmu dengan penuh kasih sayang. Sebagai balasannya, kau buang piring berisi seluruh makanan ke lantai.
- Saat kau berumur 4 tahun, dia berikan spidol dan pensil warna. Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan kamar.... dst (halaman 53)
Tanpa sadar, sampai kita dewasa, kita juga masih saja merepotkan orang tua. Selain memasukkan kisah-kisah anak durhaka sebagai pelajaran, di dalam buku ini kita juga disuguhkan kisah-kisah anak yang berbakti kepada orang tua. Buku ini ditulis dengan gaya motivasi, sehingga kita akan bersemangat untuk berbuat baik kepada orang tua. Dan ingatlah bahwa, durhaka kepada orang tua adalah salah satu dosa yang mendapatkan balasan paling cepat di dunia.
"Dua perbuatan dosa yang Allah cepatkan azab-Nya di dunia yaitu: berbuat zalim dan durhaka kepada orang tua." (Hr. Al Hakim).
Saya belum memiliki putra, Mbak
BalasHapusTapi sekarang paham banget kenapa Mami cerewet banget dulu haha
aku pernah baca ini pas main ke kos temen, bun. tapi sampe skrg belum kesampaian beli. kalo terbitan lama gitu di penerbitnya ada ga ya? :D
BalasHapusBuku jadul ya mbak Leyla, pasti sulit nih carinya
BalasHapusbeli disini aja mba>> https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1442770852605791&set=a.1423498511199692.1073741826.1421479511401592&type=1&theater
BalasHapus