Judul:
Beautiful Temptation
Penulis:
Indah Hanaco
Penerbit:
Bentang Pustaka
Tahun
Terbit: Cetakan Pertama, September 2013
Jumlah
halaman: vi + 274
ISBN:
978-602-7888-71-5
“Menikahlah
denganku, Rena….,” ucap Tristan dengan tatapan mata sayunya kepadaku. (halaman
19)
“Kamu
mau menemaniku saat ini. Itu hadiah luar biasa yang tidak pernah kuduga.”
(halaman 41)
“Aneh?
Kamu sangat cantik sampai aku tidak mengenalimu,” katanya lembut. (halaman 96)
Dan
masih banyak lagi kata-kata rayuan Tristan untuk Renata, gadis yang dicintainya
sejak pertama bertemu. Jujur saja, masuk ke dalam cerita cinta Tristan dan
Renata ikut membuat saya tersipu-sipu. Benar seperti yang disebut Renata,
Tristan adalah seorang penggoda. Bukan hanya menggoda dari segi fisik yang
tampan, tapi sikapnya juga melindungi dan tutur katanya manis sekali. Rasanya
sulit mendapatkan lelaki sesempurna itu. Biasanya, yang tukang merayu itu
seorang playboy. Rena pun perlahan jatuh cinta kepada Tristan. Masalahnya, Rena
sudah punya pacar!
Nathan,
pacar yang sudah bersamanya sejak dua tahun lalu, adalah cowok yang angkuh,
dingin, dan pemarah. Sikap Nathan membuat Renata lelah, terlebih hubungan
mereka tak ada kepastian. Nathan tak juga memperkenalkan Rena kepada
keluarganya. Berbeda dengan Tristan yang mau langsung menikahi Rena, Nathan
malah belum tahu kapan menikahi Rena. Rena semakin gamang terhadap hubungannya
dengan Nathan setelah bertemu mama Nathan yang jelas-jelas menolak Renata!
Jalan
ceritanya memang mudah ditebak. Sedari awal kita sudah tahu bahwa Tristan akan
mengambil hati Renata, tapi saya tetap membaca novel ini sampai habis walaupun
beberapa adegan terasa klise, seperti melihat bintang, makan malam romantis di
restoran mewah, memasak bersama, dan ditemani mencari gaun di mall. Apa yang
membuat kisah cinta Renata dan Tristan menarik diikuti? Letupan perasaan dan
emosi mereka yang diolah dengan baik oleh Indah Hanaco melalui jalinan
kata-katanya itulah yang membuat saya teringat saat-saat memadu kasih dengan
suami, ihiiiiiir……
Ini
memang novel romantis khusus untuk pembaca dewasa, tapi rasanya tetap aman
dibaca remaja karena Indah Hanaco dapat mengolah romantisme Renata dan Tristan
tanpa harus membuat mereka tidur bersama sebelum menikah atau sekadar berciuman
dalam-dalam. Saya sungguh salut kepada Indah Hanaco, walaupun sentuhan Tristan
kepada Renata hanya sebatas: memegang siku Renata dengan maksud menjaga agar
gadis itu tidak terjatuh saat melewati jalan yang licin, menyingkirkan sehelai
rambut Renata yang jatuh menutupi mata, dan sentuhan-sentuhan ringan lainnya,
tapi sudah menimbulkan perasaan berdebar pada jantung saya. Aaaah…. Gilaaaa!
Mbak Indah ini jago banget mengolah emosi tokoh-tokohnya. Jujur, saya belajar
menulis novel romantis tanpa harus ada adegan ciuman apalagi seks sebelum
menikah, dari novel ini.
Jadi,
siapa bilang novel romantis itu harus ada adegan ciuman yang lengket kayak
perangko dan seks bebas? Terakhir, ketika Renata dan Tristan telentang bersama
di atas selimut dalam rangka memandang bintang, saya sudah berpikir negatif.
Saya kira Mbak Indah terjerumus memasukkan adegan seks sebelum menikah antara
Tristan dan Renata, ternyata mereka memang sudah menikah! Yap, segera setelah
Renata memutuskan hubungannya dengan Nathan, Tristan langsung menikahinya.
Wah,
review saya ini jadinya spoiler dong? Memang sengaja spoiler, karena jalan
ceritanya mudah ditebak jadi sekalian saja saya kasih tahu. Sebab, yang menarik
dari novel ini bukanlah jalan ceritanya, melainkan romantisme Tristan dan
Renata yang membuat jantung berdebar-debar dan pipi tersipu malu. Bagi Anda
yang ingin mengulang masa-masa romantis bersama pasangan, wajib baca novel ini.
Yang cowok juga harus baca, biar belajar cara menaklukkan hati wanita dari
Tristan. Sungguh, Tristan ini tipe cowok idaman semua cewek. Cowok yang jarang
ada, dan Indah Hanaco menjadikannya ada untuk kita, hehehehe…..
Wah, aku suka banget sama novel-novel romanyis, xixixixi..jadi malu :D
BalasHapusBtw, sama kayak Ilana Tan kayaknya ya mbak, dia juga mengolah kisah romantisme tanpa adegan yang vulgar selain kemampuannya mengolah kata-kata yang membuat pembaca terbuai. Aku belum pernah baca novel Indah Hanaco soalnya, hehee