![]() |
foto: dok. pribadi |
Judul:
A Miracle of Touch
Penulis:
Riawani Elyta
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit:
2013
Jumlah
Halaman: 240
ISBN:
978-979-22-9949-6
Bagaimana
rasanya jika kamu seorang perempuan matang yang bekerja di negara lain dan terancam
di-PHK bila tidak segera menjadi penghuni tetap (Permanent Resident), dan salah
satu jalannya adalah menikah dengan lelaki yang berasal dari negara tersebut?
Lalu, seorang temanmu menjodohkanmu dengan lelaki yang kebetulan juga sedang
butuh istri untuk mendapatkan harta warisan ayahnya, dan lelaki itu mirip Hritrik
Roshan? Aaaaghhhh! Siapa yang nolak? Emang lagi butuh suami eh dijodohinnya
sama laki-laki yang mirip aktor Bollywood pula!
Novel
amore ini memang kisahnya seperti mimpi, dan justru kisah-kisah semacam itulah
yang menjadi ciri khas Amore. Tokoh utama yang cantik dan ganteng, kisah cinta
yang luar biasa, dan tentunya… sentuhan yang bikin ser-seran. Tak bisa
dipungkiri, saya juga menikmati kisah seperti itu, karena saya termasuk
generasi Putri Salju. Maksudnya, generasi yang dibesarkan oleh dongeng-dongeng
klasik di mana seorang perempuan berjodoh dengan pangeran tampan dan kaya. Saya
menyukai dongeng Riawani Elyta dalam novel ini, sehingga dapat membacanya
dengan cepat. Tokoh Talitha dan Ravey memainkan perannya dengan baik.
Talitha
yang kurus, berambut lurus, dan bertulang pipi tinggi, mau tak mau mengingatkan
saya pada sosok penulisnya ahahaha…. (berhubung udah pernah ketemu muka sama
penulisnya). Saya juga sering menciptakan tokoh utama perempuan yang mirip
dengan saya, supaya lebih mudah menghayatinya. Sedangkan Ravey, sebagaimana
disebut penulis—mirip Hritrik Roshan—ya saya jadi membayangkan aktor Bollywood
itu.
Talitha
terpaksa menyetujui tawaran Sashi untuk menikah dengan Ravey. Keduanya menikah
karena terpaksa, karena memiliki tujuan masing-masing yang tidak jauh dari
uang. Talitha harus bisa mempertahankan pekerjaannya, dan Ravey harus bisa
mempertahankan hak warisnya. Awalnya, mereka tidak saling mencintai, walaupun
Talitha tak bisa menyembunyikan rasa terkesannya kepada Ravey. Ya iya laah…
cowok ganteng gitu. Tahan juga ya Talitha bisa berbulan-bulan menjaga diri dari
Ravey, padahal mereka kan udah nikah. Kalau saya mungkin udah nggak kuku…..!
Meskipun
sudah menikah, mereka memang tak berhubungan selayaknya suami istri, bahkan
kamarnya pun terpisah. Masalah diawali dengan ikut campurnya ibunda Ravey,
Laksmi, yang mulai mengendus ketidaklaziman pernikahan itu. Lalu, datang pula
Mary Anne, gadis yang mengaku dihamili oleh Ravey. Sampai di sini, konfliknya
terkesan standar, mirip dengan sinetron-sinetron Indonesia, sebut saja sinetron
Catatan Hati Seorang Istri.
Oke,
tak masalah dengan konflik Mary Anne yang standar. Bahkan, seandainya Mary Anne
dihilangkan pun, masih tetap oke karena ada rahasia di balik sikap ketus Laksmi
Malhotra. Rahasia itu lebih menarik daripada konflik Mary Anne yang terkesan
tempelan. Dan sebagaimana harusnya
sebuah novel Amore, mesti bisa memainkan perasaan pembaca agar deg-deg seeeer…..
Membaca novel ini seperti sedang menonton film Bollywood. Saya membayangkan
adegan pernikahan khas India, wanita-wanita yang mengenakan sari, kening-kening
wanita yang dihiasi bindi, dan sebagainya.
Ehhheem…
tentunya, sentuhan-sentuhan Ravey ke Talitha itu dong yaaa yang bikin deg-deg
seer…..
Seakan terhipnotis oleh sorot mata yang
berangsur meneduh ini, Talitha terdiam. Membiarkan embusan napas Ravey menerpa
wajahnya disusul sentuhan yang sama, seperti sentuhan Ravey malam itu. Sentuhan
yang mampu menerbangkan kesadarannya dan sekeping rasa dalam hatinya tak kuasa
memungkiri bahwa ia pun menginginkannya. Kali ini dirasakannya bahwa tak
sekadar kesadarannya yang tereduksi, tetapi juga segenap pikirannya dan reaksi
penolakannya ikut terdiam saat kembali didengarnya bisikan Ravey. Bisikan yang
mengembuskan aroma mesra. “Mein tumhein pyaar karti hoon (aku mencintaimu). Aku tak tahu kapan
persisnya aku mulai jatuh cinta padamu, Litha.” (halaman 144)
Penasaran
sentuhan apakah itu? Beli dan baca novelnya!
xixixi, saya gak lurus rambutnya, secara deskripsi masih cakepan si talitha yang indo, hehe...iya, ada tarik ulur dgn 2 editornya tentang kisah mary anne, apakah dihilangkan atau tetep ada, tapi mengingat kisah dia punya benang merah dgn ibunya ravey, jadi diputuskan untuk tetap ada
BalasHapuswow....romantisnyoooo, xixxiii......
BalasHapussy jadi teringat review sy utk novel ini.. kenangan yg indah.. haha.. pertama kali masuk di Resensi Pilihan Gramedia.. nggak nyangka banget..
BalasHapusBtw, resensi Mbak Ela kadang suka bikin ketawa.. haha.. nggak kuku nih serumah sama cowok ganteng.. :P
Saya sudah meresensi novel Mbak Riawani Elyta yang ini juga hihi.. berasa nonton film India yang aktor-aktrisnya cakep-cakep.
BalasHapus