Jumat, 21 November 2014

A Miracle of Touch: Sentuhan yang Bikin Ser-seran

foto: dok. pribadi

Judul: A Miracle of Touch
Penulis: Riawani Elyta
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2013
Jumlah Halaman: 240
ISBN: 978-979-22-9949-6

Bagaimana rasanya jika kamu seorang perempuan matang yang bekerja di negara lain dan terancam di-PHK bila tidak segera menjadi penghuni tetap (Permanent Resident), dan salah satu jalannya adalah menikah dengan lelaki yang berasal dari negara tersebut? Lalu, seorang temanmu menjodohkanmu dengan lelaki yang kebetulan juga sedang butuh istri untuk mendapatkan harta warisan ayahnya, dan lelaki itu mirip Hritrik Roshan? Aaaaghhhh! Siapa yang nolak? Emang lagi butuh suami eh dijodohinnya sama laki-laki yang mirip aktor Bollywood pula!


Novel amore ini memang kisahnya seperti mimpi, dan justru kisah-kisah semacam itulah yang menjadi ciri khas Amore. Tokoh utama yang cantik dan ganteng, kisah cinta yang luar biasa, dan tentunya… sentuhan yang bikin ser-seran. Tak bisa dipungkiri, saya juga menikmati kisah seperti itu, karena saya termasuk generasi Putri Salju. Maksudnya, generasi yang dibesarkan oleh dongeng-dongeng klasik di mana seorang perempuan berjodoh dengan pangeran tampan dan kaya. Saya menyukai dongeng Riawani Elyta dalam novel ini, sehingga dapat membacanya dengan cepat. Tokoh Talitha dan Ravey memainkan perannya dengan baik.

Talitha yang kurus, berambut lurus, dan bertulang pipi tinggi, mau tak mau mengingatkan saya pada sosok penulisnya ahahaha…. (berhubung udah pernah ketemu muka sama penulisnya). Saya juga sering menciptakan tokoh utama perempuan yang mirip dengan saya, supaya lebih mudah menghayatinya. Sedangkan Ravey, sebagaimana disebut penulis—mirip Hritrik Roshan—ya saya jadi membayangkan aktor Bollywood itu.

Talitha terpaksa menyetujui tawaran Sashi untuk menikah dengan Ravey. Keduanya menikah karena terpaksa, karena memiliki tujuan masing-masing yang tidak jauh dari uang. Talitha harus bisa mempertahankan pekerjaannya, dan Ravey harus bisa mempertahankan hak warisnya. Awalnya, mereka tidak saling mencintai, walaupun Talitha tak bisa menyembunyikan rasa terkesannya kepada Ravey. Ya iya laah… cowok ganteng gitu. Tahan juga ya Talitha bisa berbulan-bulan menjaga diri dari Ravey, padahal mereka kan udah nikah. Kalau saya mungkin udah nggak kuku…..!

Meskipun sudah menikah, mereka memang tak berhubungan selayaknya suami istri, bahkan kamarnya pun terpisah. Masalah diawali dengan ikut campurnya ibunda Ravey, Laksmi, yang mulai mengendus ketidaklaziman pernikahan itu. Lalu, datang pula Mary Anne, gadis yang mengaku dihamili oleh Ravey. Sampai di sini, konfliknya terkesan standar, mirip dengan sinetron-sinetron Indonesia, sebut saja sinetron Catatan Hati Seorang Istri.

Oke, tak masalah dengan konflik Mary Anne yang standar. Bahkan, seandainya Mary Anne dihilangkan pun, masih tetap oke karena ada rahasia di balik sikap ketus Laksmi Malhotra. Rahasia itu lebih menarik daripada konflik Mary Anne yang terkesan tempelan.  Dan sebagaimana harusnya sebuah novel Amore, mesti bisa memainkan perasaan pembaca agar deg-deg seeeer….. Membaca novel ini seperti sedang menonton film Bollywood. Saya membayangkan adegan pernikahan khas India, wanita-wanita yang mengenakan sari, kening-kening wanita yang dihiasi bindi, dan sebagainya.

Ehhheem… tentunya, sentuhan-sentuhan Ravey ke Talitha itu dong yaaa yang bikin deg-deg seer…..

Seakan terhipnotis oleh sorot mata yang berangsur meneduh ini, Talitha terdiam. Membiarkan embusan napas Ravey menerpa wajahnya disusul sentuhan yang sama, seperti sentuhan Ravey malam itu. Sentuhan yang mampu menerbangkan kesadarannya dan sekeping rasa dalam hatinya tak kuasa memungkiri bahwa ia pun menginginkannya. Kali ini dirasakannya bahwa tak sekadar kesadarannya yang tereduksi, tetapi juga segenap pikirannya dan reaksi penolakannya ikut terdiam saat kembali didengarnya bisikan Ravey. Bisikan yang mengembuskan aroma mesra. “Mein tumhein pyaar karti hoon (aku mencintaimu). Aku tak tahu kapan persisnya aku mulai jatuh cinta padamu, Litha.” (halaman 144)

Penasaran sentuhan apakah itu? Beli dan baca novelnya!



4 komentar:

  1. xixixi, saya gak lurus rambutnya, secara deskripsi masih cakepan si talitha yang indo, hehe...iya, ada tarik ulur dgn 2 editornya tentang kisah mary anne, apakah dihilangkan atau tetep ada, tapi mengingat kisah dia punya benang merah dgn ibunya ravey, jadi diputuskan untuk tetap ada

    BalasHapus
  2. wow....romantisnyoooo, xixxiii......

    BalasHapus
  3. sy jadi teringat review sy utk novel ini.. kenangan yg indah.. haha.. pertama kali masuk di Resensi Pilihan Gramedia.. nggak nyangka banget..
    Btw, resensi Mbak Ela kadang suka bikin ketawa.. haha.. nggak kuku nih serumah sama cowok ganteng.. :P

    BalasHapus
  4. Saya sudah meresensi novel Mbak Riawani Elyta yang ini juga hihi.. berasa nonton film India yang aktor-aktrisnya cakep-cakep.

    BalasHapus