Judul: @Mommylicious_ID
Penulis: Murtiyarini dan Rina
Susanti
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Tahun Terbit: Jakarta, 2014
Jumlah Halaman: 173
ISBN13: 978-602-249-680-9
Saya mengenal Mbak Arin dan Mbak
Rina sebagai emak blogger yang rajin mengikuti lomba blog dan kuis-kuis di sosial
media. Keduanya sering memenangkan perlombaan tersebut, dan rupanya perkenalan
mereka pun karena sama-sama diundang untuk menerima hadiah lomba. Saya pun tahu
bahwa kedua emak blogger itu lebih senang menulis tentang pengasuhan anak
(parenting). Daaaan… inilah buku duet mereka yang bertema parenting.
Menjadi Mama memang memberikan
pengalaman baru dalam hidup seorang wanita. Sejak kelahiran seorang bayi,
wanita akan menjalani kehidupan yang berbeda. Pengalaman baru itulah yang
dirangkum oleh Murtiyarini dan Rina Susanti di dalam buku ini dengan harapan
dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada mama-mama yang membacanya.
Mama Murtiyarini, sebagai seorang
ibu pekerja perlu diacungkan jempol. Selain bekerja di kantor, dia juga seorang
penulis dan blogger yang sering memenangkan perlombaan berhadiah wow. Tak heran
bila kemudian dia dinobatkan sebagai Srikandi Blogger Inspiratif 2014 atas
semangatnya menulis di blog, tak sekadar ngeblog tapi juga menghasilkan. Bagaimana
caranya membagi waktu untuk bekerja, menulis, dan mengasuh anak-anak? Kita bisa
membaca sebagian tipsnya di dalam buku ini, yang ditulis dalam bentuk cerita.
Mama Rina, pernah bekerja
kantoran tapi kemudian menjadi freelancer
(pekerja lepas). Semangatnya untuk berbagi pun tak dibatasi oleh tugas-tugas
kerumahtanggaan karena dia berusaha menjalankan semua kewajibannya secara
seimbang. Dari cerita-ceritanya, kita bisa mendapatkan motivasi dan semangat
untuk teguh menjalankan tugas seorang Mama sekaligus berperan di ruang publik.
Membaca Mommylicious foto: dok. pribadi |
Beberapa pengalaman kedua mama
ini yang berkesan di benak saya, adalah:
Ketika Mama Arin menyebut kata
“mimo” untuk menggantikan kata “nenen (menyusui ASI).” Ide yang kreatif,
sementara ibu-ibu masih terbiasa menggunakan kata “nenen.”
Berempati kepada ibu-ibu yang
terpaksa memberikan susu formula kepada bayinya karena ASI-nya benar-benar
tidak keluar, sebagaimana yang dialami oleh Mama Rina. Mama Rina sudah
melakukan berbagai upaya agar ASI-nya keluar,
tetapi gagal. Sebaliknya, Mama Arin malah menyusui sampai putrinya
berusia 4,5 tahun. Saya sampai berulang-ulang membaca cerita Mama Arin,
benarkah se-lama itu? Itu karena Mama
Arin merasa kehilangan bila lepas menyusui.
Sulitnya mencari me time. Kedua Mama ini sama-sama
memanfaatkan me time (waktu untuk
sendiri) dengan menulis dan berselancar di dunia maya. Sesederhana itu, tapi
hal yang sederhana pun sulit sekali meraihnya. Kesibukan bekerja dan mengasuh
anak membuat keduanya sulit meluangkan waktu untuk hobi menulis. Lucu sekali
membaca pengalaman kedua mama ini pada saat mencuri-curi waktu untuk
melampiaskan hobi. Pada tulisan berjudul “Kopi Panas,” akan terbaca pengalaman
Mama Arin “kucing-kucingan” dengan putranya yang masih balita, sekadar untuk
menghirup kopi panas di malam hari.
Soal pengasuhan anak ketika ibu
bekerja, Mama Arin mempercayakannya kepada Day Care, sedangkan Mama Rina
memakai jasa pengasuh anak. Tentu saja tidak bisa sembarangan memilih Day Care
dan pengasuh anak, orangtua harus jeli menilai agar anak-anak tidak mengalami
trauma kekerasan fisik dan psikis oleh oknum Day Care dan pengasuh anak,
sebagaimana yang banyak diberitakan di teve-teve. Mama Arin sendiri merasakan
positifnya menitipkan anak di Day Care, anak jadi lebih mandiri dan mudah
bersosialisasi. Sedangkan Mama Rina, walaupun menggunakan pengasuh anak, tetap
tidak melupakan tugas sebagai ibu. Tidak semua tugas pengasuhan anak diserahkan
kepada asisten, karena akibatnya anak-anak akan lebih dekat dengan pengasuh
daripada ibunya.
Cerita seru dua Mama ada di sini :-) foto: dok. pribadi |
It’s a long, long journey
Have a great experience of being a mother
It’s mommylicious! (halaman
171)
Bagi saya sendiri, membaca buku Mommylicious ini seperti menyelami kehidupan saya sehari-hari sejak anak-anak lahir ke dunia. Pengalaman Mama Arin dan Mama Rina sebelas dua belas dengan pengalaman saya. Yang paling dekat adalah pengalaman kedua mama dalam mencari Me Time untuk menulis dan ngeblog, barangkali karena kami bertiga sama-sama mama blogger dan penulis. Me Time bagi kami cukuplah sekadar bisa menulis dan ngeblog. Saya tertawa-tawa dalam hati membaca kelucuan Mama Arin dan Rina mencari Me Time. Serasa berada di surga manakala bisa menulis dan ngeblog tanpa diganggu oleh anak-anak walau hanya satu jam-dua jam.
Membaca buku ini memberikan saya pemahaman bahwa saya tidak sendiri di dunia ini. Banyak mama lain yang memiliki pengalaman serupa. Barangkali jika kita merasa sendiri, kita akan mudah mengeluhkan tugas-tugas menjadi mama yang terasa menyulitkan. Sejatinya, menjadi Mama adalah tugas paling sedap di antara tugas-tugas lainnya, karena kita sedang menumbuhkan kehidupan generasi berikutnya.
Bagi saya sendiri, membaca buku Mommylicious ini seperti menyelami kehidupan saya sehari-hari sejak anak-anak lahir ke dunia. Pengalaman Mama Arin dan Mama Rina sebelas dua belas dengan pengalaman saya. Yang paling dekat adalah pengalaman kedua mama dalam mencari Me Time untuk menulis dan ngeblog, barangkali karena kami bertiga sama-sama mama blogger dan penulis. Me Time bagi kami cukuplah sekadar bisa menulis dan ngeblog. Saya tertawa-tawa dalam hati membaca kelucuan Mama Arin dan Rina mencari Me Time. Serasa berada di surga manakala bisa menulis dan ngeblog tanpa diganggu oleh anak-anak walau hanya satu jam-dua jam.
Membaca buku ini memberikan saya pemahaman bahwa saya tidak sendiri di dunia ini. Banyak mama lain yang memiliki pengalaman serupa. Barangkali jika kita merasa sendiri, kita akan mudah mengeluhkan tugas-tugas menjadi mama yang terasa menyulitkan. Sejatinya, menjadi Mama adalah tugas paling sedap di antara tugas-tugas lainnya, karena kita sedang menumbuhkan kehidupan generasi berikutnya.
Wah harus beli ini bukunya
BalasHapussetuju mak...jadi merasa punya teman senasib ya :)
BalasHapusYang calon bapak boleh juga kayaknya baca-baca gak emak2 doang.
BalasHapusMau pesen ah sama dou emak yg keren2
BalasHapusWah.... kayaknya mesti baca nih, pengen tau deh gimana rasanya jadi Mama Blogger :)
BalasHapusmommy mommy banget ya... senasib sama mba rina soal ASI, jadi pengen beli bukunya dan ikutan GA ini deh..
BalasHapusAku blom ikutan lombanya Mak...
BalasHapusPadahal bukunya udah lama punya..
Ikutan ah....jadi semangat...:-)
betul ya mak, bahwa emak2 semua pasti memiliki pengalaman yg serupa dan kita merasa tdk sendiri
BalasHapusiya bener, banyak pengalaman serupa di buku ini :)
BalasHapussaya masih membayangkan diriku gimana nanti kalo sdh jadi mama... bukunya kereen, modal bagi cewek yg belum nikah hahaha
BalasHapusefek kelamaan menyusui mungkin, bun. jadi begitu mau dilepas mamanya yang ngerasa udah lekat sama si anak, ga rela buat menyapihnya. ada temenku yang kayak gitu. tapi lama juga ya? :D
BalasHapusthnak u mak Leyla resensinya dan ikutan GA nya :)
BalasHapus