Judul: Query Pita
Penulis: Primadonna Angela
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Teenlit
Tahun Terbit: Cetakan Kedua,
Januari 2012
Jumlah Halaman: 208
ISBN: 978-979-22-7853-8
Diceritakan dari sudut pandang
kedua tokoh utamanya secara bergantian, Query Pita berkisah tentang dua remaja
yang memiliki kehidupan bertolak belakang. Querido, anak orang kaya yang merasa
terlalu dikekang oleh orangtuanya, sehingga memutuskan untuk minggat dan
berupaya menghidupi dirinya sendiri. Sedangkan Pita, anak orang tak mampu yang
selalu berburuk sangka kepada anak orang kaya, dengan mengira bahwa semua anak
orang kaya itu pasti manja dan bergantung kepada orangtua. Pita bisa sekolah
dari hasil beasiswa dan bekerja sampingan dengan menjadi penyanyi band. Query
juga ngeband, tapi hanya sebagai hobi. Di sebuah pesta pernikahan, di mana Pita
sedang bernyanyi bersama bandnya, Query dan Pita bertemu, lalu bertemu lagi,
dan akhirnya bersama-sama, karena Query menemani Pita pulang ke Yogya untuk
menengok bapaknya yang sakit.
Karakter Query sebagai anak orang
kaya, menurut saya sangat bertolak belakang. Di satu sisi, dia minggat dari
rumah karena kesal kepada orangtuanya yang dianggapnya terlalu mengekang. Dia
tak memedulikan perasaan orangtuanya. Di sisi lain, sikapnya kepada Pita
terlalu baik. Padahal, Pita selalu berburuk sangka kepadanya plus marah-marah,
tapi Query masih berusaha menyenangkan hati Pita. Saya berharap ada saat di
mana Query mengabaikan Pita dengan balik marah-marah, tapi Query hanya cemberut
sedikit dan di dalam hatinya masih berusaha menyenangkan hati Pita. Hm,
beruntung sekali ya si Pita ini, ditaksir anak orang kaya plus dibaikin pula.
Menurut penulisnya, cerita ini
didasarkan kisah nyata, walau hanya 10-20%, tapi ceritanya sedikit mirip FTV (Film
Televisi) atau memang FTV itu yang mengadaptasi novel ini. Pertemuan antara
anak orang kaya dan anak orang miskin, lalu sedikit-sedikit berantem, lalu
jatuh cinta, itu adegan yang mainstream sekali di banyak FTV. Terlepas dari
kisahnya yang agak FTV, pesan-pesan yang disampaikan penulis sangat sesuai
untuk para remaja. Query yang anak orang kaya, bertekad ingin mandiri dan
mencari uang sendiri. Ini adalah sikap hidup yang patut dicontoh oleh anak-anak
zaman sekarang. Begitu juga dengan Pita, yang tak mau dikalahkan oleh kondisi
ekonomi orangtuanya. Pita bisa terus sekolah dari hasil beasiswa, selain itu,
dia juga mencari pekerjaan sampingan.
Sampul depan yang menggambarkan
gitar dan biola, tak terlalu mendominasi isi cerita, selain penyebutan bahwa
keduanya suka bermain musik dan ngeband, karena penulis lebih mendominasi
ceritanya dengan pertarungan batin Query dan Pita terhadap kehidupan masing-masing.
Membaca novel ini, kita seperti sedang mendengar Query dan Pita bercerita
secara monolog mengenai siapa mereka dan masalah apa yang sedang menghinggapi
keduanya. Awal-awal agak terasa membosankan, karena seperti mendengarkan dua
orang yang sedang mengeluh. Lama-lama, setelah memasuki konflik antara Query
dan Pita, baru deh terasa seru, terutama karena gemas terhadap Pita yang suka
marah-marah.
Ini memang cerita untuk remaja,
dan cocok sekali dibaca oleh para remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar