Judul: Reisha Si Pengusaha Cilik
Penulis: Marisa Agustina
Penerbit: Indiva Media Kreasi
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Oktober 2013
ISBN: 9786021614037
Jumlah Halaman: 128 Halaman
“Lihat ini, Ma! Daganganku habis, ludes. Laris manis!” Reisha
menyorongkan sebuah wadah plastik bening berbentuk kotak yang kosong ke hadapan
mamanya. (halaman 8).
Bagaimana jika suatu hari anak
Anda datang ke hadapan Anda dan mengabarkan bahwa dagangannya laris manis?
Sukakah Anda—sebagai orang tua—melihat anaknya menjadi pedagang yang sukses? Di
dalam novel ini, ibunda Reisha begitu bahagia melihat semangat Reisha
berwirausaha. Beliau bahkan mendukung anaknya menjadi pengusaha sejak kecil. Ya,
Reisha masih duduk di bangku sekolah dasar, tetapi sudah berani memulai menjadi
pengusaha!
Coba tanyakan kepada anak-anak, bila
sudah besar mau jadi apa? Sebagian besar pasti menjawab ingin menjadi dokter.
Memang tak ada yang salah dengan cita-cita menjadi dokter, tetapi bukankah di
dunia ini ada banyak profesi lain yang bisa dibanggakan? Menjadi pengusaha,
misalnya. Profesi pengusaha memang terdengar meyakinkan, tetapi bila dihadapkan
pada kenyataan bahwa pengusaha itu adalah “tukang bakso, tukang siomay, tukang
kue, dan tukang jualan lainnya,” apakah anak-anak akan tetap memilih cita-cita
menjadi pengusaha? Orang tua pun cenderung mengarahkan anak-anaknya menjadi
pegawai kantoran, terutama PNS (Pegawai Negeri Sipil), ketimbang pengusaha,
karena dianggap lebih menjanjikan, mendapatkan tunjangan pensiun, dan bisa
hidup dengan aman dan nyaman. Sedangkan menjadi pengusaha lebih berisiko karena
keuntungan yang didapatkan naik turun dan bahkan berpeluang besar mengalami
kebangkrutan.
Padahal, profesi pengusaha adalah
profesi yang paling dekat dengan keseharian dan lebih mudah dijangkau oleh
kita. Bayangkan bila kita mengarahkan anak-anak menjadi PNS, mereka harus
bersaing dengan ratusan ribu orang untuk memperebutkan puluhan kursi PNS, dan
ujung-ujungnya menghalalkan segala cara, termasuk suap yang menjadi bibit
korupsi. Lain halnya bila anak-anak dididik untuk menjadi pengusaha. Mereka
akan belajar mengasah mental mendirikan usaha sendiri, kreatif dan inovatif,
serta tidak bergantung kepada orang lain. Menjadi pengusaha tidak perlu
menunggu lulus kuliah dulu, bahkan bisa dimulai sejak masih duduk di bangku
Sekolah Dasar, sebagaimana yang dilakukan oleh Reisha, tokoh utama di dalam
novel anak ini. Reisha belajar menjadi pengusaha karena sering menemani bundanya
berbelanja peralatan merajut dari toko milik si Engkoh di pasar. Reisha pun
meminta dibuatkan pudding cokelat, untuk kemudian dijual kepada teman-teman
sekelasnya.
Setelah baca Reisha, jadi pingin jualan kue juga :D |
Buku ini ditulis dengan bahasa
yang mudah dicerna oleh anak-anak, karena memang ditujukan untuk anak-anak.
Para Ayah dan Bunda dapat membacakan buku ini kepada anak-anaknya. Anak-anak
yang sudah membaca, bisa membacanya sendiri. Buku ini sarat pendidikan untuk
anak-anak, bekal menjadi pengusaha cilik, dan mengajari anak-anak untuk
berani berbisnis sejak kecil. Apabila
anak-anak sudah memiliki mental wirausaha sejak kecil, kelak mereka akan berani
menciptakan lapangan kerja sendiri dan dengan begitu meminimalisir jumlah
pengangguran di Indonesia. Reisha mengajarkan teman-teman sebayanya untuk
menjadi pengusaha cilik, diantara pesan yang disampaikan adalah: berani
berdagang, ramah terhadap pembeli, memberikan harga promosi pada awal memulai
usaha, memberikan diskon untuk pembelian dalam jumlah banyak, menciptakan
produk yang bervariasi untuk mencegah kebosanan, tidak takut menghadapi
persaingan bisnis, dan menyisihkan sebagian keuntungan untuk bersedekah.
Selain mendidik anak untuk
menjadi pengusaha, di dalam buku ini juga diceritakan semangat berbagi yang
dilakukan Reisha kepada orang lain, misalnya kepada nenek pemulung yang
ditemuinya sepulang sekolah. Reisha bahkan memberikan pudingnya kepada Agil,
teman yang sangat membencinya dan menjadi pesaing bisnisnya. Reisha tidak takut
pelanggannya direbut oleh Agil, karena rezeki tidak akan tertukar. Buku yang
sarat pesan moral ini sangat direkomendasikan untuk dibacakan kepada anak-anak.
Yuk, teman-teman, kita baca Reisha! |
Catatan: Dimuat di Nabawia.com
buku yang ini kok belum masuk di salemba tegal ya? nungguin :(
BalasHapusPingin beliin buku ini buat anakku, tapi belum masuk kotaku juga.. nanti ah, nunggu IBF aja, skalian berburu diskon.. :)
BalasHapus