Dua tahun lalu aku melihat kover-kover bukumu berseliweran di beranda
facebookku. “Wah, penerbit baru nih!” gumamku, seperti menemukan harta karun.
Maklum, aku seorang penulis. Keberadaan penerbit baru berarti memberikan napas
baru untuk keberadaan naskah-naskahku. Aku berharap suatu saat nanti bisa menerbitkan
buku di Stiletto.
“Penerbit Buku Perempuan,” begitulah taglinemu. Dan memang semua
naskahmu berbicara tentang dunia perempuan. Lihatlah logomu, sebuah sepatu
berhak tinggi, stiletto, salah satu simbol perempuan. Yah, walaupun
kenyataannya aku tidak suka pakai stiletto karena membuat kaki letih. Namun,
untuk mengirim naskah ke tempatmu, aku harus punya naskahnya dulu. Aku harus
menyesuaikan dengan visi misimu. Aku merancang kata demi kata untuk sebuah
novel baru yang kutujukan kepadamu.
Setahun berlalu, akhirnya aku punya naskah untuk kukirim kepadamu.
Naskah itu kutulis bersama dengan
seorang temanku. Kau begitu ramah dalam surat jawaban penerimaan naskah. Kau
menyuruhku untuk menunggu sebulan. Aku mengikuti prosedur pengiriman naskah
seperti yang kausyaratkan. Aku mengirimkan tiga puluh halaman pertama. Hmm…
sebulan kemudian kudapatkan jawabannya. Ah, Stiletto, kau menolak naskahku,
hiks….
Tetapi, tak apa. Aku toh bukan sekali itu saja menerima penolakan
naskah. Juga bukan sekali mendapatkan kabar bahwa naskah diterima. Sebagai
penulis, naskah diterima dan ditolak itu biasa. Naskah yang ditolak di penerbit
A, bisa jadi diterima oleh penerbit B karena penilaian keduanya berbeda. Barangkali
naskahku memang belum sesuai untuk Stiletto. Aku tetap berpikir positif dan
berusaha, akhirnya naskahku diterbitkan oleh penerbit lain.
Aku dan buku "Anakku Sehat Tanpa Dokter" |
Walaupun begitu, aku tetap menyimpan harapan suatu ketika naskahku
diterbitkan olehmu. Kuakui, memang dulu aku belum mengenalmu dengan baik. Aku
bahkan belum pernah membaca buku-bukumu. Hanya menebak-nebak kira-kira naskah
seperti apa yang diterbitkan olehmu. Akhirnya aku berkesempatan untuk membaca
buku-bukumu. Berhubung aku sudah punya tiga anak kecil, aku membaca buku-bukumu
di bawah bendera MomLit. Ah, kau ini tahu saja bagaimana menyasar pembacamu.
Buku “Anakku Sehat Tanpa Dokter” bukan saja memberikanku pengetahuan
baru bagaimana merawat anak yang sakit tanpa dokter, tapi juga memenangkan
lomba resensi yang kauadakan! Ya, ampun, kurang baik apa kamu ya? Senang sekali
saat mendapatkan hadiah lomba resensi darimu, berupa buku-buku di bawah bendera
A Cup of Tea. Aku juga membaca buku “Don’t Worry to be A Mommy,” yang
memberikanku motivasi dan semangat selama menjalankan tugas sebagai ibu.
Bayiku bersama buku Don't Worry to be a Mommy |
Akhirnya, aku pun membaca keempat seri A Cup of Tea yang langsung
menyergapku dalam keharuan. Kisah-kisah para penulisnya memberikan semangat dan
motivasi, walaupun tak semuanya kualami. Kesan-kesanku setelah membaca
buku-bukumu, sudah kutulis di link review berikut ini:
Anakku Sehat Tanpa Dokter: http://catatanhatiibubahagia.blogspot.com/2013/10/anakku-sehat-tanpa-dokter-lepaskan.html
Don't Worry to be a Mommy: http://catatanhatiibubahagia.blogspot.com/2013/11/dont-worry-to-be-mommy-motherhood-is.html
A Cup of Tea for Single Mom: http://bukudanhidupku.blogspot.com/2014/01/a-cup-of-tea-for-single-mom.html
A Cup of Tea for Writer: http://bukudanhidupku.blogspot.com/2014/01/a-cup-of-tea-for-writer-menyemangati.html
A Cup of Tea for Menggapai Mimpi: http://bukudanhidupku.blogspot.com/2014/01/a-cup-of-tea-menggapai-mimpi.html
A Cup of Tea for Complicated Relationship: http://bukudanhidupku.blogspot.com/2014/01/a-cup-of-tea-for-complicated.html
Terima kasih untuk teman minum teh ini :-) |
Aku tahu, dunia wanita itu sangat kompleks. Masih ada banyak hal yang
bisa digali dari sosok seorang wanita. Aku berharap ke depannya engkau
mengeluarkan terobosan-terobosan baru agar bisa lebih dekat dengan para
pembacamu yang sebagian besar adalah wanita.
Terima kasih, Stiletto, sudah menemani duniaku yang kompleks ini dengan
buku-bukumu yang bermutu. Semoga sukses selalu!
semoga suatu hari bukunya di lamar stiletto mba leyla :)
BalasHapusaku juga pernah ditolak *ngaku.com
BalasHapus