Judul: A Cup of Tea for
Complicated Relationship
Penulis: Lygia
Pecanduhujan, Herlina P. Dewi, dkk.
Penerbit: Stiletto Book
Tahun Terbit: Cetakan 1,
Agustus 2011
Jumlah Halaman: 214
ISBN: 978-602-96026-5-4
Saya
harus menahan napas ketika membaca buku ini. Sesuai judulnya, ACOT for
Complicated Realtionship, pengalaman para penulisnya dalam menjalin hubungan
yang “ajaib” membuat saya terkesima. Kisah-kisah mereka membuka mata saya bahwa
hidup ini tidak selalu lurus dan mulus, begitu juga saat menjalin hubungan
dengan seseorang. Tentu saja saya tidak berharap mengalami hubungan yang rumit
seperti keduapuluh kisah di dalam buku ini, tetapi setidaknya kisah mereka
membuat saya mensyukuri dan mawas diri terhadap hubungan yang sedang saya
jalani sekarang ini.
Cerita
dibuka dengan hubungan berbeda keyakinan, yang dialami oleh Mpok Mercy Sitanggang. Kisah ini
mungkin terdengar biasa ya, karena di televisi kita sering ditampilkan
artis-artis yang berpacaran bahkan menikah
berbeda agama. Tapi, kisah itu amat sangat tidak biasa bagi mereka yang
benar-benar menjalaninya. Mpok Mercy mengalami kegalauan dan kegelisahan
tentang hubungan yang dijalaninya itu, bukan sebuah hubungan yang mudah.
Ditentang oleh keluarga dan sudah tentu membuat hati tidak tenang. Perbedaan
keyakinan bukan hal sepele. Saya yakin hal itu juga masih menjadi pertimbangan
sebagian besar umat beragama di Indonesia.
Ada
tiga kisah tentang perbedaan keyakinan yang disuguhkan oleh buku ini, dengan
akhir yang berbeda-beda. Semuanya memberinya perenungan yang dalam bagi kita. Seperti
tahu bahwa pembacanya bakal terbawa oleh kisah-kisah di dalam buku ini,
Stiletto memberikan penjeda berupa secangkir teh, “berhentilah membaca, seduhlah
secangkir teh Anda sembari meresapi semua kisah sampai halaman ini.” Hmm,
baiklah. Mari kita minum teh dulu dan bersiap menikmati kejutan berikutnya.
Kisah Lucia Chriz bisa menjadi teladan
penting bagi para remaja yang tergila-gila oleh cinta sampai rela memberikan
kehormatannya sebelum pernikahan. Begitulah Lucia, dengan gelora jiwa mudanya
terbawa oleh kisah cinta terlarang bersama John, cowok tampan yang digilainya.
Cintanya tak bertepuk sebelah tangan, bahkan dia berhubungan kelewat batas
sampai hamil. Seperti sudah bisa diduga, John mengelak dari tanggung jawab dan
Lucia berada di ambang kebingungan: mempertahankan janinnya atau
menggugurkannya?
Sedangkan
kisah Eva Sri Rahayu yang terjerat
cinta cowok posesif membuat saya tak habis pikir. Ternyata rumit juga
berhubungan dengan seorang cowok posesif dan temperamental. Bisa membuat stress
dan tidak bersemangat hidup. Dibilang cinta ya tidak, tapi juga tidak bisa
melepaskan diri dari jeratannya. Setidaknya itu masih mending daripada terjerat
setelah menikah sebagaimana yang dialami Yani, yang diceritakan oleh Mukti
A. Farid. Pernikahan yang rumit karena sikap suami yang tiba-tiba berubah
menjadi pemalas dan temperamental, serta ikut campurnya keluarga mertua yang berlebihan.
Stiletto
kembali mengingatkan kita untuk menyesap teh dulu sebelum melanjutkan kisah
cinta rumit, kali ini tentang cinta segitiga. Diantara semua kisah yang
disajikan, saya gemas sekali dengan kisah seorang istri yang mudah jatuh cinta
kepada pria lain, bahkan sampai mengabaikan tanggung jawabnya sebagai istri dan
ibu. Kisah yang dituturkan oleh Archa
Bella itu membuat saya tidak habis pikir kok ada suami sebaik itu, bersabar
sekali meskipun tahu istrinya sedang tergila-gila kepada lelaki lain. Tapi, ini
bisa jadi pelajaran untuk para suaminya agar banyak memberikan perhatian kepada
istri, tidak tenggelam kepada pekerjaan terus-menerus sampai lupa bahwa istrinya butuh perhatian.
Tidak
ada asap kalau tidak ada api. Penulis yang ibu rumah tangga dan kecanduan
internet, mengingatkan saya pada diri sendiri. Memang benar, berada di rumah
terus itu membosankan, apalagi kalau suami tidak bisa diajak bicara saking
sibuknya. Walaupun hanya mengirim sms, istri sudah merasa diperhatikan lho.
Apalagi kalau sering dibawakan hadiah, hehehe…. Untuk mencari teman bicara, di
era sosmed ini seorang istri tidak perlu keluar rumah. Tinggal menyalakan
internet, jadi deh. Sialnya, kalau teman bicaranya itu laki-laki, lebih
komunikatif, dan lebih perhatian daripada suaminya. Kalau tidak bisa menjaga diri
dan mengingat status pernikahannya, ya bisa keterusan deh. Jadi, para suami,
walaupun istrinya berada di rumah, tetap hati-hati dan mawas diri karena godaan
orang ketiga bisa saja hadir dengan bantuan sosial media.
Selain
istri yang kurang perhatian, di dalam buku ini juga ada cerita tentang anak
yang kurang perhatian sampai mencari perhatian dari sesama jenis, seperti yang
diceritakan oleh Angeline Julia. Mamanya
kurang perhatian, bahkan temperamental, sehingga anak mencari kasih sayang mama
dari wanita lain. Sialnya, wanita itu punya kecenderungan lesbian. Bukannya
mendapatkan kasih sayang seperti ibu ke anak, justru seperti sepasang kekasih.
Membaca kisah-kisah ini memberikan
kesimpulan bahwa:
- Hubungan cinta terlarang selalu memberikan kegalauan dan rasa tidak tenang, karena melanggar norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Pada akhirnya, pilihan ada di tangan pasangan yang menjalaninya.
- Latar belakang keluarga yang buruk adakalanya ikut berperan serta dalam kesalahan langkah yang diambil oleh anak-anaknya.
- Bila merasa yakin bahwa hubungan itu tidak pantas dilanjutkan, segera tinggalkan! Toh, nanti akan ada ganti yang lebih baik.
- Mendekatlah kepada Tuhan untuk mendapatkan ketenangan hati.
complicated juga ya, bun. padahal menjalin hubungan dengan dua orang yang dicintai itu sulitnya minta ampun. harus ada yang dikorbankan salah satu pastinya, dan kalo udag gitu ya, harus ada yang menyadarkan si perempuan
BalasHapuskalu baca hubungan yg complicated itu rasanya gimanaaa gitu.
BalasHapus